Sabtu, 11 Agustus 2012

BUDIDAYA PETSAI

Petsai (Brassica rapa cv. Chinenses)
1. Manfaat
  • Menjaga kesehatan tulang, menurunkan risiko kanker dan membantu mengatasi kanker,
  • Meningkatkan kekebalan tubuh, mengatasi lendir (dahak, ingus, dll.) Berlebihan,
  • Menggiatkan fungsi organ pencernaan
  • Meningkatkan pembuangan racun dari dalam tubuh
2. Cultivar
Jerry F1, Leony F1, Green Sun, White sun
3. Persemaian
Rumah bibit
  • Rumah bibit terbuat dari bambu dengan atap plastik dan bedengan berupa petakan tanah yang berukuran lebar 1,00-1,20 m dan tinggi 20 cm, dan panjang sesuai keperluan.
  • Bedengan yang telah disemai dengan benih kemudian ditutup dengan daun pisang atau jerami sebagai mulsa agar tetap lembab. Setelah 2 – 3 hari mulsa dibuka.
Alat persemaian
  • Media semai : campuran tanah, pasir dan pupuk kandang (1:1:1).
  • Benih : Granat, Talaud, Sangihe dan hibride Nagaoka.
  • Bumbung : Terbuat dari daun pisang atau daun kelapa dengan ukuran diameter dan tinggi 5 cm atau dengan polybag kecil yang berukuran 7 – 8 cm x 10 cm.
  • Gembor berlubang halus.
  • Naungan bedengan : terbuat dari lembaran plastic atau lembaran tembus cahaya lainnya.
Penyemaian benih
  • Siram tanah satu hari sebelum penyemaian.
  • Buat alur – alur penanaman saling menyilang (5 –10).
  • Pada titik – titik persilangan atau tiap bumbung polybag, taburkan benih ( 1 benih 1 titik ).
  • Tutup benih dengan tanah halus tipis-tipis.
  • Siram dengan gembor yang berlubang halus.
  • Penyemaian biasanya dilakukan pada pagi atau sore hari.
Pemeliharaan penyemaian
  • Penyiraman dilakukan setiap pagi dan sore hari dengan gembor berlubang halus.
  • Mengatur naungan. Persemaian dibuka setiap pagi hingga pukul 10.00 dan sore mulai pukul 15.00.
  • Penyiangan rumput dan gulma yang tumbuh di sela tanaman pokok.
  • Pemberian pupuk susulan dengan melarutkan pupuk NPK secukupnya kedalam air siraman tanaman.
  • Pencegahan dan pemberantasan hama penyakit.
Transplanting
Dilakukan pada usia 1 bulan atau bila bibit telah berdaun 4 – 5 helai karena telah mempunyai perakaran yang kuat. Pemindahan bibit dilakukan dengan :
  • Sistem cabut, yaitu bibit dicabut dengan hati-hati agar tidak merusak akar.
  • Sistem putaran, yaitu dengan cara membalikkan polybag dengan batang bibit dijepit antara telunjuk dan jari tengah, kemudian polybag ditepuk-tepuk perlahan hingga bibit keluar.
4. Persiapan lahan
  • Tanah dicangkul sedalam 30 – 35 cm, dibersihkan dari sisa-sisa tanaman dan diberi pupuk dasar.
  • Biarkan terkena sinar matahari selama 1 – 2 minggu untuk memberi kesempatan oksidasi gas-gas beracun dan membunuh sumber-sumber patogen.
  • Buat bedengan dengan lebar 100-150 cm, tinggi 20-30 cm dan panjang tergantung keadaan lahan.
  • Lebar parit antar bedengan 40-60 cm dengan kedalaman 30-35 cm.
  • Di atas bedengan taburi dengan pupuk kandang 2 ton/ha dan kapur (bila tanah terlalu masam) 1-2 ton/ha. Jenis kapur yang digunakan antara lain Captan dan Dolomit.
5. Penanaman
  • Jarak tanam 50 x 60 dengan pola penanaman segi tiga sama sisi dan bujur sangkar.
  • Lubang tanam dibuat sesuai jarak tanam sedalam cangkul atau dengan ukuran 30 x 30 x 30 cm.
  • Waktu tanam yang baik pada pagi dan sore hari.
  • Pilih bibit yang segar dan sehat.
  • Bibit ditanam pada lubang dengan memberi tanah halus sedikit demi sedikit dan tekan tanah perlahan agar benih berdiri tegak.
  • Siram bibit dengan air sampai asah benar.
6. Pemeliharaan
Penjarangan dan penyulaman
Penjarangan hanya dilakukan 1 kali, saat penyemaian, yaitu saat berumur 10-15 hari. Penyulaman hampir tidak dilakukan karena umur tanaman yang pendek (2-3 bulan).
Penyiangan
Dilakukan 1-2 kali sebelum pemupukan dan bersamaan dengan penggemburan tanah pada waktu tanaman berumur 2 dan 4 minggu dengan hati-hati karena dapat merusak sistem perakaran tanaman.
Pembubunan
Dilakukan bersama penyiangan dengan mengangkat tanah yang ada pada saluran antar bedengan ke arah bedengan untuk menjaga kedalaman parit dan ketinggian bedeng serta meningkatkan kesuburan tanah.
Perempalan

Perempalan cabang atau tunas samping dilakukan agar zat makanan terkonsentrasi pada pembentukan bunga seoptimal mungkin.
Pemupukan
Pemupukan susulan dilakukan 2 kali pada umur 2 dan 4 minggu. Cara pemberian pada larikan atau melingkari tajuk tanaman sejauh 15-20 cm sedalam 10-15 cm, kemudian ditutup tanah. Perkiraan dosis dan waktu aplikasi pemupukan sebagai berikut:







MST = Minggu Setelah Tanam
Pengairan dan penyiraman
Pada fase awal pertumbuhan, dilakukan 1-2 kali sehari terutama pada musim kemarau dan berangsur-angsur dikurangi. Waktu penyiraman pagi atau sore hari dengan gembor, selang atau cara dileb.
Penyemprotan pestisida
Dilakukan sebelum hama menyerang tanaman atau rutin 1-2 minggu sekali dengan dosis ringan. Jenis dan dosis pestisida yang digunakan tergantung dengan hama yang dikendalikan dan tingkat populasi hama tersebut.
7. Panen
Ciri petsai yang siap panen adalah :
- Krop berukuran besar dan kompak.
- Umur panen 25-65 hari (tergantung varietas).
Cara panen dengan memotong bagian batangnya diatas tanah dengan pisau tajam. Tanaman yang baik dan tidak terserang hama dan penyakit, berproduksi 2-3 kg per tanaman atau 25-60 ton/ha, tergantung varietas dan jumlah populasi tanaman.

0 komentar:

Posting Komentar