Selasa, 30 Desember 2014

BUDIDAYA BUNCIS

 1. Manfaat
  • Mampu melancarkan sistem pencernaan, mencegah konstipasi
  • Menstimulasi sistem kekebalan tubuh secara alami
  • Menetralkan gula darah
  • Mengobati tukak lambung
  • Mencegah kanker usus besar
  • Mampu memperkecil resiko terkena kanker ganas


2. Cultivar
Lebat 1, Gypsy, Early Bush, Green Coat, Purple Coat
3. Penyiapan Benih
  • Benih yang baik harus memenuhi beberapa persyaratan yaitu : mempunyai daya tumbuh minimal 80-85 %, bentuknya utuh, biji bernas, warna biji mengkilat, tidak bernoda coklat terutama pada mata bijinya, bebas dari hama dan penyakit, seragam dan tidak tercampur varietas lain serta bersih dari kotoran.
  • Sebelum digunakan, simpan benih pada  suhu 18-20ºC, kelembaban (RH) 50-60%, dan kandungan air benih 14%.

4. Penyiapan Lahan
Pembukaan Lahan
  • Bersihkan dengan cara mencabut gulma dengan tangan, cangkul ataupun traktor atau  secara kimia yaitu dengan menggunakan herbisida.
  • Setelah bersih, tanah dicangkul 1-2 kali sedalam 20-30 cm.
  • Taburkan pupuk kandang dan ratakan tanah yang telah diolah

Pembuatan Bedengan
  • Buat bedengan dengan ukuran panjang 5 meter, lebar 1 meter dan tinggi 30 cm, jarak antar bedengan 40-50 cm.
  • Bila penanaman dilakukan di pekarangan lahan dapat dibuat guludan dengan panjang 5 meter, lebar 20 cm, tinggi 10-15 cm dan jarak antar guludan 70 cm

Pengapuran
  • Pada tanah masam, sebelum penanaman lahan perlu diberi kapur (kapur pertanian atau kapur tembok)
  • Pemberian kapur dilakukan 2-3 minggu sebelum penanaman.


5. Penanaman
Penentuan jarak tanam
  • Jarak tanam bergantung pada ketersediaan air, kesuburan tanah dan penyinaran
  • Sebagai pedoman dapat digunakan jarak tanam 20 x 50 cm atau 20 x 40 cm.

Pembuatan Lubang Tanam
  • Buat  lubang tanam dengan cara ditugal.
  • Kedalaman tugal 4-6 cm untuk tanah remah dan gembur sedangkan untuk tanah liat sekitar  2-4 cm.

Cara Penanaman
- Tanamkan  2-3 butir benih  per lubang tugal
- Setelah penanaman lubang tugal ditutup dengan tanah.
6. Pemeliharaan Tanaman
Penyulaman
  • Lakukan penyulaman untuk mengganti tanaman mati atau kurang baik pertumbuhannya
  • Penyulaman dilakukan saat tanaman berumur kurang dari  10 hari setelah penanaman

Pengguludan
  • Lakukan peninggian guludan untuk menggemburkan tanah dan memperkokoh tanaman
  • Peninggian guludan dilakukan saat tanaman berumur  20-40 hari setelah tanam.

Pemangkasan
  • Pemangkasan perlu dilakukan untuk membatasi perkembangan sulur
  • Waktu pemangasan sulur  saat tanaman  berumur 2 dan 5 minggu.

Penyiangan
  • Bila lahan banyak ditumbuhi gulma(tanaman pengganggu) lahan perlu disiang
  • Waktu penyiangan pada umur 2 minggu dan 4 minggu bergantung kondisi gulma

Pemupukan
  • Lakukan pemupukan  pada umur 14-28 HST.
  • Pupuk diberikan dengan cara ditugal atau pada larikan dengan jarak 10-15 dari batang tanaman
  • Dosis dan waktu aplikasi pemupuk buatan disesuaikan dengan kesuburan tanah, sebagai acuan dapat menggunakan pedoman sebagai berikut:

Umur
Kg/ha/Musim
Urea
ZA
SP-36
KCl
Sebelum tanam
62

250
90
2 MST
62


45
4 MST
62


45
MST = Minggu Setelah Tanam
Pengairan
  • Bila penanaman dilakukan pada musim kemarau tanaman perlu diairi pada umur 1-15 hari dilakukan 2 kali sehari pagi dan sore.
  • Bila penanaman dilakukan pada musim hujan, air yang berlebih perlu dibuang agar lahan tidak becek

Pengajiran
  • Lakukan pengajiran saat tanaman berumur 20 hari
  • Bahan ajir dapat berupa bamboo atau batang tanaman
  • Panjang ajir 2 m dan lebar 4 cm
  • Ajir dipasang secara berhadapan dan diikat menjadi satu bagian pada ujungnya..

7. Panen dan Pascapanen
Ciri dan Umur Panen
  • Pemanenan dilakukan pada saat tanaman berusia 60 hari
  • Ciri ciri tanaman buncis dapat dipanen adalah warna polong agak muda dan suram, permukaan kulitnya agak kasar, Biji dan polong belum menonjol dan polong akan mengeluarkan bunyi letupan jika dipatahkan
  • Pemanenan dilakukan secara bertahap yaitu setiap 2-3 hari sekali
  • Buncis yang bak dapat dipanen  sampai  tanaman berumur 80 hari atau sekitar 7 kali panen.

Sortasi
  • Sebelum dipasarkan, buncis perlu disortasi
  • Polong  buncis yang cacat akibat serangan hama dan penyakit, polong tua maupun yang patah akibat panen yang kurang baik, semuanya harus dipisahkan.

Penyimpanan
  • Apabila dilakukan penangguhan pemasaran, polong buncis perlu disimpan dengan baik
  • Cara penyimpanan adalah dengan sistem refrigasi (pendinginan), dengan suhu 0-4,4 °C dan RH 85-90%.
  • Ruangan penyimpanan diusahakan agar udara segar dapat beredar dan selalu berganti.

0 komentar:

Posting Komentar